Wednesday, November 14, 2012

Video Sebagai Media Pembelajaran Budi Pekerti




Pada hari Jum'at tanggal 2 November 2012, salah satu anggota Tim Budi Pekerti yakni Yessi Fitriani mengunjungi Sanggar Waringin. Kunjungin tim Budi Pekerti kali ini bertujuan untuk mengajarkan anak-anak sanggar tentang pembiasaan mandi dua kali sehari. Kali ini, tim Budi Pekerti menggunakan video sebagai media pembelajaran tata cara mandi yang baik dan benar. Anak-anak sanggar menonton video tersebut dengan serius. Setelah selesai menonton video, dan Yessi menanyakan beberapa hal seputar video yang sudah mereka tonton, mereka terlihat sangat excited untuk menjawab. Hal ini menandakan bahwa video tersebut telah berhasil membuat anak-anak mengerti tentang pembelajaran tata cara mandi yang baik dan benar selama dua hari sekali.

Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB bertempat di Rumah Pak Ana. Sangat disayangkan, karena anak-anak sanggar yang berkesempatan hadir hanya 6 orang. Hal ini dikarenakan sebagian besar anak-anak Sanggar Waringin sedang bersekolah. Akhirnya, tim Budi Pekerti mengadakan sesi ke dua yakni setelah jum'atan. Alhasil, anak-anak yang datang pun sangat banyak.

Pada kesempatan ini, tim Budi Pekerti meminta daftar Bakti-Bukti yang sebelumnya pernah dibagikan kepada anak-anak Sanggar Waringin. Hasilnya, dapat terlihat bahwa sebagian besar anak-anak sudah menjalankan bakti-bukti tersebut.

Untuk kedepannya, tim ini berencana akan membuat buklet bakti-bukti yang akan dibagikan kepada anak-anak sanggar waringin. Buklet ini berisikan tentang profile tim Budi Pekerti, Lagu Budi Pekerti, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tim ini, dan Bakti Bukti. Hal ini bertujuan agar bakti bukti yang direncanakan tidak berceceran dan terdokumentasikan menjadi satu buku.

Tuesday, November 13, 2012

BERSAMA RUMAH PELANGI ....

Mimpi kita bukan hanya untuk diri kita sendiri. Tapi tentang bagaimana mimpi itu menjadi bermanfaat untuk sesama. Menjadi harapan masa depan.Allah SWT adalah alasan mengapa kita harus mengejar mimpi-mimpi kita dan memurnikan Visi nya.Karena kalau mimpi kita memiliki Visi yang murni dan jelas karenaNYA, percayalah seluruh penghuni langit dan bumi akan membantu setiap tapak langkah kaki kita dalam mewujudkannya. Maka, berMIMPI lah dengan sebenar-benarnya mimpi. Bermimpi bukan hanya sekedar MIMPI…


Bunga Hias Karya Rumah Pelangi


Jum'at, 12 Oktober 2012

Rumah Pelangi adalah sebuah tempat dimana anak-anak di sekitar Komplek Sindangjaya Arcamanik biasa berkumpul. Di Rumah Pelangi, mereka melakukan beberapa kegiatan di antaranya menari, bernyanyi, atau membuat beberapa kerajinan tangan. Salah satu project yang digarap oleh Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAD adalah Rumah Pelangi yang terbentuk menjadi satu tim.

Pada hari Jum'at 12 Oktober 2012, tim Rumah Pelangi membuat suatu kegiatan disana. Kegiatan tersebut yakni mengajarkan anak-anak Rumah Pelangi membuat kerajinan tangan berupa bunga-bunga yang dibentuk dari kertas lipat. Mamah Halimah dan Puti Halimah adalah mahasiswa yang datang hari itu.

Anak-anak Rumah Pelangi terlihat sangat antusias ketika belajar membuat kerajinan tangan bunga kertas. Mereka juga bisa mengikuti dengan baik apa yang diajarkan oleh mahasiswa. Bahkan, pada akhirnya mereka mendapatkan job dari keahlian mereka membuat bunga kertas ini. Anak-anak Rumah Pelangi diminta menghias seserahan untuk pernikahan salah satu saudara dari dosen kami, Bapak Hery Wibowo.

Monday, November 12, 2012

Meaning of the terminology of entrepreneurship itself was increasingly widespread

In simple terms, the author (Hery Wibowo, 2010) divides the concept of entrepreneurship, into two major dimensions: (1) pattern of thinking (mindset) and (2) the pattern of behavior (method). Mindset, regarding our outlook for something, being optimistic, unyielding, inisyatif, innovative and others. While the pattern of action with regard to how to implement it's own entrepreneurial activities such as production management, marketing strategy, finance etc..

People with entrepreneurship mindset, believed to be able to view the problem as an opportunity (problem as opportunity), not otherwise see the opportunity as a problem. They are also characterized by the ability to see the doors (opportunities) on each wall, not seeing the wall in each door (opportunities). Therefore, with this mindset, they are always ready for the challenge after challenge to realize the hope and goal. That is, they are fully aware that there is no success (either money / position / position) that fell from the sky. They do not believe in instant process. Rather than descend from the sky, all the dream must be pursued through a hard struggle, full of optimism and never give up. So what is the result obtained from the sweat itself blessed by the Creator.

Entrepreneurial mindset least instill in us the belief that:
(1) Anyone who works hard, then he will reap the rewards,

(2) Allah Almighty has bestowed abundant natural resources are virtually unlimited and can be processed by humans,
(3) to be able to process the wealth God has given the stock a rate thought, though the flavor and sport, which distinguishes man from other creatures.
Furthermore, entrepreneurial pattern of thinking synonymous with creativity. Identical to the effort to find new things, with new solutions to address the problems, challenges and changing conditions. This mindset among others depart from Einstein who said that insanity is a different problem trying to rise in the same way. That is, people with mental entrepreneur always aware that he needs all the time encouraging creativity in order to find innovative business challenge or solve problems.
Hery Wibowo - 2012

COKLAT COBI

COKLAT COBI merupakan coklat asli Bandung. Coklat ini adalah coklat buatan mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Fisip Unpad. Coklat ini rasa almond.
format pemesanan: nama_alamat lengkap_nomer hp_pilihan paket
paket 1: isi 4 coklat --> RP 30.000
paket 2: isi 6 coklat --> Rp 40.000
paket 3: isi 8 coklat --> Rp 50.000
CP: Hedi Ramdhani 085721255704 / Dessy Fitri 26ab496d
untuk pembayaran bisa melalui ATM BNI a/n Dienna Karimah 0273080767



Launching PKSA

     


     
       PKSA (Program Kesejahteraan Sosial Anak) adalah salah satu program milik Kementrian Sosial RI yang baru saja dilaunching pada hari Minggu, 14 Oktober 2012. Launching program ini mengundang 1500 anak jalanan dari berbagai daerah di Kota Bandung. Beberapa orang yang hadir dalam acara ini adalah Menteri Sosial Bapak Salim Segaf Al Jufri, Gubernur Jawa Barat Bapak Ahmad Heryawan, Kak Seto, rekan-rekan dari Sakti Peksos, dan beberapa mahasiswa dari Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAD.



Saat itu, banyak elemen masyarakat yang hadir. Diantaranya adalah anak-anak Sanggar Waringin Stasiun Bandung. Mereka mempersembahkan beberapa penampilan di hadapan publik, diantaranya perkusi dan musikalisasi. Beberapa di antara anak-anak Sanggar Waringin menjadi perwakilan kegiatan serah terima bantuan dari Kementrian Sosial, yaitu Salma, Yolanda, dan Ara. Anak-anak Sanggar Waringin mendapat Bantuan Program Kesejahteraan Sosial Anak Menuju Bandung Bebas Anak Jalanan sebanyak 1750 orang anak. Selain itu, ibu-ibu PKK yang ada di wilayah sanggar juga mendapat Bantuan Kelompok Usaha Bersama Orang Tua Anak Penerima Bantuan Kesejahteraan Sosial Anak sebanyak 50 kelompok ibu-ibu.



Dalam acara tersebut, anak-anak terlihat sangat ceria. Mereka menikmati rangkaian acara. Selain beberapa hal di atas, mahasiswa KS UNPAD dan anak-anak Sanggar Waringin juga mempersembahkan flashmob tarian kepompong di hadapan para hadirin. Kami menari bersama-sama dengan peserta yang hadir di acara tersebut. Tarian ini merupakan simbol bahwa kami, mahasiwa KS UNPAD adalah sahabat bagi anak-anak.

Wednesday, October 17, 2012

Bakti Bukti sebagai Realisasi Budi Pekerti






Jum'at, 12 Oktober 2012

Tim Budi Pekerti dan Karakter melakukan aksi penyuluhan mereka kepada anak-anak Sanggar Waringin. Mereka memberikan arahan tentang bagaimana tingkah laku dan tutur bahasa yang baik, yang seharusnya digunakan sehari-hari. Anak-anak di Sanggar Waringin pun mengetahui seperti apa bahasa yang baik yang seharusnya digunakan oleh mereka. Tapi sayangnya, masih ada beberapa anak-anak sanggar yang belum menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Untuk realisasi perubahan perilaku dari anak-anak Sanggar Waringin, Tim ini membagikan "Bakti Bukti" yang harus diisi oleh anak-anak sanggar. Isi dari Bakti-Bukti ini yaitu penerapan kebiasaan-kebiasaan yang baik yang harus dilakukan oleh anak-anak sanggar. Seperti bangun pagi, mengerjakan PR, dll. Hal ini dilakukan untuk melakukan perubahan kebiasaan mereka. Karena, menurut dosen kami, Bapak Hery Wibowo, perubahan kebiasaan adalah inti dari pengembangan diri. Dan anak-anak di Sanggar Waringin ini sudah seharusnya melakukan pengembangan diri sampai kepada titik optimal mereka.