Pada
tahun 1909, arsitek FJA Cousin memperluas bangunan lama Stasiun
Bandung, salah satunya ditandai dengan hiasan kaca patri pada peron
bagian selatan yang bergaya Art Deco.
Tahun 1918, stasiun ini menghubungkan
Bandung-Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari-Citali,
kemudian dibangun lintas Bandung-Citeureup-Majalaya setahun kemudian
dan tahun 1921, pada jalur yang sama dibangun jalur
Citeureup-Banjaran-Pangalengan. Untuk
jalur ke perkebunan teh, pada tahun 1918, dibangun jalur Bandung ke
Kopo dan kemudian ke Ciwidey pada tahun 1921. Pada tahun 1990,
dibangun peron utara yang akhirnya dijadikan bagian depan stasiun di
Jalan Kebon Kawung.
Stasiun
Hall juga terkenal sebagai terminal angkutan kota. Banyaknya angkot yang menuju Stasiun Hall dengan berbagai jalur seperti Lembang, Cimahi, Dago, dan Gedebage membuat pemerintah daerah membuat terminal St. Hall di depan gerbang selatan stasiun.
Stasiun
Hall berlokasi di Jalan Stasiun Timur 1 dan Jalan Kebon Kawung 43
Bandung. Jenis-jenis kelas kereta api yang tersedia di
Stasiun Bandung adalah Kelas
Eksekutif,
Kelas
Bisnis,
Kelas
Ekonomi, Kelas
Patas, Kelas
Patas Lokal, dan Kelas Ekonomi Lokal.
Diambil dari berbagai sumber
Asal muasal penamaan "Hall" pada Stasiun Hall itu bagaimana ya?
ReplyDelete